Postingan ane dulu banget gan: |
Dzikir
Akbar di Masjid Baiturrahman Aceh dihadiri ulama besar dari Yaman, Habib Umar
bin Hafidz, yang memimpin langsung dzikir akbar lalu. Sedangkan Ketua Umum
Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) KH Said Aqil Siroj memberikan ceramah
agama dengan tema ”Pentingnya dzikir, doa, dan wirid”.
Kehadiran Ketua Umum PBNU ini mendapatkan sambutan yang cukup meriah dari hadirin, terlebih seusai Kang Said menyampaikan ceramahnya. “Ini adalah kehadiran saya yang pertama kali di Aceh sebagai Ketua Umum PBNU. Alhamdulillah saya diterima dengan sangat baik di sini,” ujarnya. “Dzikir adalah apapun yang membuat kita ingat kepada Allah. Dzikir itu taqarrub (mendekat, red) kepada Allah. Lalu doa adalah kegiatan ibadah atau penghambaan kepada Sang Khaliq. Dalam doa kita mengajukan permohonan kepada Allah. Sedangkan wirid adalah membaca atau menjalankan bacaan tertentu untuk mendapatkan emanasi dan iluminasi. Jadi ketiganya berbeda,” papar Kang Said dalam ceramahnya. Kang Said melanjutkan, “Kalau ilmu hikmah tashawwuf juga berbeda, meski dalam beberapa hal sepertinya sama. Ilmu hikmah adalah menjalankan sesuatu untuk memperoleh sesuatu. Bahkan kitabnya ada sendiri, seperti Syamsul Ma’arif dan Mujarrobat. Tokohnya seperti Imam Al Buni. Sedangkan tashawwuf adalah proses mencari kedudukan hati. Tashawwuf adalah jalan menuju taubat, wara’, dan zuhud.” Sebelumnya, Kang Said didampingi Rais Syuriah PWNU Aceh KH Wahid Nur Zahri dan Ketua Tanfidziyyah PWNU Aceh Tengku Faisal meninjau lokasi yang nantinya akan dibangun Kantor PWNU Aceh dan madrasah. “Luas tanah untuk kantor PWNU adalah 9 x 24 meter, sedangkan untuk madrasah 2500 meter persegi. Semoga kehadiran Kang Said membawa berkah dan pembangunannya segera selesai,” ujar Tengku Faisal. KH Said Aqil Siroj mengatakan bahwa Aceh punya andil besar dalam perjuangan kemerdekaan bangsa ini. “Selain sumbangsih dana yang tidak kecil, tentu kita tidak akan lupa bahwa Aceh menyumbangkan dua pesawat terbang Selawah,” ujar Kang Said. Pernyataan itu disampaikannya di sela-sela pengukuhan lembaga-lajnah Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama (PWNU) Provinsi Aceh yang turut hadir Wakil Gubernur Aceh Muhammad Nazar, mantan Gubernur Aceh Abdullah Puteh dan para ulama di provinsi tersebut. Kang Said juga menyerukan agar pemerintah melibatkan semua komponen masyarakat dalam menyelesaikan berbagai persoalan yang dihadapi bangsa ini. “Berbagai persoalan bangsa yang sedang dihadapi negara saat ini seperti krisis moral, hendaknya melibatkan seluruh komponen masyarakat dalam mencari solusi ke arah yang lebih baik,” katanya. Kang Said melanjutkan, keterlibatan organisasi kemasyarakatan dalam menangani berbagai persoalan bangsa, diyakini akan mampu menyelesaikan berbagai krisis moral yang terjadi di negara mayoritas berpenduduk muslim tersebut. “Persoalan bangsa yang sedang kita hadapi, merupakan tugas semua pihak untuk menyelesaikannya, bukan milik satu kelompok,” jelas pria kelahiran Cirebon ini. Karena itu, keikutsertaan komponen masyarakat merupakan upaya mewujudkan berbagai pembangunan secara menyeluruh di masa mendatang. “Jika pemerintah tidak melibatkan masyarakat, maka pembangunan yang dilakukan tidak berjalan maksimal,” katanya. Ia menambahkan, PBNU terus berupaya meningkatkan pembangunan melalui prinsip pendidikan Islam, sehingga upaya memperbaiki moral bangsa dapat terus membaik. “Meningkatnya akhlak dan keimanan umat, akan melahirkan generasi yang lebih baik dan taat kepada berbagai hukum yang berlaku,” tegas Kang Said. |
Sabtu, 23 November 2013
DZIKIR, WIRID DAN DO'A ITU BEDA !!!
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar