Selasa, 04 Februari 2014
BERPOLITIK ALA TIM SEPAK BOLA
Mengocak si kulit bundar dalam permainan sepak bola yang pada akhirnya si bola masuk dan mencium jaring dari gawang lawan(gol). Dalam proses mencetak gol tersebut diperlukan kerjasama tim yang kuat dan memiliki kesamaan tujuan dari tiap-tiap pemain sepak bola itu sendiri. Mulai dari sang striker yang mencetak gol nantinya, gelandang yang mengarahkan bola dekat dengan mulut gawang, sang libero yang menjadi komandan pertahanan dan mengkoordinasi bek kanan dan bek kiri untuk melindungi sang kipper yang memiliki tugas yang berat dengan menjaga gawangnya timnya sendiri.
Begitupula hal ini dapat digunakan dalam pola perpolitikan kita. Politik adalah kendaraan kita untuk mencapai suatu tujuan bersama, tujuan di ibaratkan bola yang sukses mencetak gol. Politik juga membutuhkan pemimpin yang kuat serta cerdas dalam mengarahkan kebijakan dan keputusannya, layaknya dalam permainan bola adalah sang striker yang menendang bola hingga menembus ke gawang lawan. Para pengurus organisasi politik bertugas untuk mencari informasi, data penelitian di lapanagn, meyerap aspirasi konstituen, membantu kesejahteraan konstituen, dan mengatur strategi layaknya dalam permainan bola di ibaratkan sang gelandang yang selalu bekerja keras, berlari dari ujung ke ujung, mengocak bola dengan menghindari terjangan dari pihak lawan, jika melihat kesempatan maka akan mengumpan panjang pada pemain yang posisinya sangat sempurna untuk melakukan tendangan ke dalam gawang. Libero dan bek dalam dunia perpolitikan adalah perlunya kader-kader organisasi politik yang militan, kuat, memiliki jaringan yang besar, dan mampu mempertahankan ideologi organisasinya. Kipper dalam organisasi politik bisa di ibaratkan sebagai ‘masyarakat’ yang di wakili kepentingannya karena kesamaan ideolog yang dimiliki serta di perjuangkan hak-haknya oleh suatu organisasi politik. Jangan sampai rakyat mendapat kerugian dan ketidak adilan atas kemungkaran yang di lakukan oleh para pemimpin yang dzolim(striker dari pihak lawan) .
Jakarta, 4 Februari 2014
Oleh : DZULFIKAR REZKY, SH
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar