Oleh : Dzulfikar Rezky, SH
Jakarta, Maret 2014
Jakarta, Maret 2014
Untukmu BAPAK
Bapak,
kau tak pernah mengeluh didepan anak-anakmu
Bapak,
matamu yang semakin sayu dan kulit-kulitmu yang mulai bergelayut karena usia
yang sudah tua
Sering
keringat mengucur dari dahimu, demi mencarikan nafkah bagi kelangsungan hidup
kami anak-anakmu… kau tetap terlihat tegar dan tabah
Pengalamannmu
yang sangat banyak sekali di dunia ini, menggambarakan kekuatan dalam bertahan
hidup karena ketegaran yang kau punya.
Nafasmu
yang terkadang tersendat-sendat ketika kau berbicara apalagi ketika kau sedang terlelap
dalam keletihanmu..
Bapak…
dalam kesendirian dan kesepian aku sangat rindu padamu, tapi sebagai anak yang
kau didik untuk hidup tegar dan mandiri dalam segala hal. Membuat rindu ini
hanya terpahat dalam angan saja.
Walaupun
kami tidak sesempurna apa yang kau bayangkan, namun dengan semangat yang
membara, kau tetap bertahan dalam mendidik kami anak-anakmu yang terkadang
susah di beri arahan..
Terbata
dan bergetaran dalam permohonanmu pada sang Maha Kuasa, kau berdo’a dalam
setiap sholatmu untuk kebesaran kami anak-anakmu.
Ketika
kau ditanya sampai kapan kau berjuang
untuk kebesaran dan kesuksesan anak-anakmu?
kau hanya menjawab dengan nada yang lirih dan mata yang terlihat sedih, “aku akan mengawal dan mendidik anak-anakku hingga mereka sukses di dunia dan akhirat kelak, aku kan mendoakan mereka sampai aku berada di alam barzah, dan jika Allah masih mengijinkan aku untuk mendoakan anak-anakku…maka aku akan melakukannya hingga di surga kelak.”
kau hanya menjawab dengan nada yang lirih dan mata yang terlihat sedih, “aku akan mengawal dan mendidik anak-anakku hingga mereka sukses di dunia dan akhirat kelak, aku kan mendoakan mereka sampai aku berada di alam barzah, dan jika Allah masih mengijinkan aku untuk mendoakan anak-anakku…maka aku akan melakukannya hingga di surga kelak.”
Bapak…kami
semua rindu padamu. Kami sangat sayang dan mencintaimu. Bapak seperti biasanya
kali ini setiap selesai sholat fardhuku ku kirimkan do’a padamu demi kesehatan dan cita-cita muliamu.
Hal ini juga bapak yang mengajarkannya pada kami.
Bapak…dari
tiga hal yang ikut bersama manusia sepeninggal dia di dunia, kami dengan ikhlas
dan ke istiqomahan akan menjadi anak yang sholeh yang selalu mendoakan orang
tuanya. Terimakasih Bapak…
Tidak ada komentar:
Posting Komentar