Rabu, 26 Maret 2014

B A P A K



Oleh : Dzulfikar Rezky, SH
Jakarta, Maret 2014
Untukmu BAPAK

Bapak, kau tak pernah mengeluh didepan anak-anakmu
Bapak, matamu yang semakin sayu dan kulit-kulitmu yang mulai bergelayut karena usia yang sudah tua
Sering keringat mengucur dari dahimu, demi mencarikan nafkah bagi kelangsungan hidup kami anak-anakmu… kau tetap terlihat tegar dan tabah
Pengalamannmu yang sangat banyak sekali di dunia ini, menggambarakan kekuatan dalam bertahan hidup karena ketegaran yang kau punya.

Nafasmu yang terkadang tersendat-sendat ketika kau berbicara apalagi ketika kau sedang terlelap dalam keletihanmu..

Bapak… dalam kesendirian dan kesepian aku sangat rindu padamu, tapi sebagai anak yang kau didik untuk hidup tegar dan mandiri dalam segala hal. Membuat rindu ini hanya terpahat dalam angan saja.
Walaupun kami tidak sesempurna apa yang kau bayangkan, namun dengan semangat yang membara, kau tetap bertahan dalam mendidik kami anak-anakmu yang terkadang susah di beri arahan..
Terbata dan bergetaran dalam permohonanmu pada sang Maha Kuasa, kau berdo’a dalam setiap sholatmu untuk kebesaran kami anak-anakmu.

Ketika kau ditanya sampai kapan  kau berjuang untuk kebesaran dan kesuksesan anak-anakmu?
kau hanya menjawab dengan nada yang lirih dan mata yang terlihat sedih, “aku akan mengawal dan mendidik anak-anakku hingga mereka sukses di dunia dan akhirat kelak, aku kan mendoakan mereka sampai aku berada di alam barzah, dan jika Allah masih mengijinkan aku untuk mendoakan anak-anakku…maka aku akan melakukannya hingga di surga kelak.”

Bapak…kami semua rindu padamu. Kami sangat sayang dan mencintaimu. Bapak seperti biasanya kali ini setiap selesai sholat fardhuku ku kirimkan do’a padamu demi kesehatan dan cita-cita muliamu. Hal ini juga bapak yang mengajarkannya pada kami.
Bapak…dari tiga hal yang ikut bersama manusia sepeninggal dia di dunia, kami dengan ikhlas dan ke istiqomahan akan menjadi anak yang sholeh yang selalu mendoakan orang tuanya. Terimakasih Bapak…

Tidak ada komentar:

Posting Komentar