Rabu, 19 Maret 2014
NERIMO ING PANDUME GUSTI KANG MOHO AGUNG
NERIMO ING PANDUME GUSTI KANG MOHO AGUNG
Oleh : Dzulfikar Rezky, SH
(Mahasiswa Pascasarjana Program Studi Islam Nusantara STAINU Jakarta)
Jakarta, 16 Maret 2014 – 03:22 WIB
Tak perlu silau apalagi resah dengan gemerlap kejayaan dan kesuksesan orang lain. Setelah yakin telah melakukan yang terbaik, terkadang kita hanya bersahabat dengan diri sendiri. Ikhlas dan ridho dengan ketetapan Yang Maha Menggariskan menurut orang jawa Nerimo Ing Pandume Gusti Kang Moho Agung, karena dengan pengambilan sikap seperti itulah yan menciptakan sebuah ketenangan dan ketentraman dalam hidup manusia.
Bertandang menyambung tali persaudaraan dengan orang atau saudara yang telah tua usianya, memberikan perasaan yang menyenangkan bagi saya, selain dapat melihat kondisi mereka kita juga akan mendapatkan banyak sekali ilmu tentang kehidupan yang di kemas dalam pigura tutur halus budaya orang jawa. Mereka yang telah tua menjadi pematik api semangat hidup bagi kita yang masih muda, pelajaran tentang kebijakan dan kebajikanpun mengalir keluar dari mulut yang terlapisi kulit bergelayut diwajah mereka. Mungkin mereka sudah pernah merasakan hidup menjadi muda lalu kemudian tua, sedangkan kita yang muda masih belum merasakan proses kehidupan di hari tua. Memang tidak semua orang tua selalu bijak, namun untuk menjadi bijak memerlukan proses yang lama dan panjang.
Seperti malam ini, saya kembali datang di warung kopi di sudut gang Jl. Raden Saleh 1 Jakarta Pusat milik Mbah Toha, mbah toha berasal dari Ponorogo namun telah lama mengais rejeki di Ibu Kota. Senyuman khas dan berwibawa selalu keluar dari lukisan wajahnya yang begitu ikhlas tidak dibuat-buat layaknya karyawan-karyawan restoran berkelas. Kembali seperti biasa dari kejauhan saya mengucapkan salam ke Mbah Toha yang juga sedari tadi menegmbangkan senyumnya melihat kedatangan saya dari kejauahan, setelah sampai di warung kopinya, saya menyodorkan tangan saya untuk bersalaman dengan mbah toha, beliau dengan sigap berdiri dan menuju arena pembuatan kopi racikan khas Ponorogo di dalam warung kecilnya karean memang setiap kali saya kesitu pasti pesanan kopi khas ponorogolah yang yang saya pesan, karena telah terbiasa, maka Mbah Toha membuatkan saya kopi ponorogo tanpa komando sedikitpun.
Mata sayu dengan senyum yang terus mengembang menyemai setiap gerak aktifitas pria tua yang selalu mengenakan sarung dan kaos oblong ini di dalam warungnya yang berukuran kecil dan terbuat dari anyaman bambu saja, di depan warung disediakan meja yang cukup di isi oleh tujuh orang saja dan dua buah bangku memanjang berukuran sedang. Namun entah mengapa setiap kali saya menyambangi warung kopi Mbah Toha dan melihat wajah beliau saja, hati saya merasa tenang hilang semua kejenuhan yang selama seharian ini memenuhi pikiran saya. Keadaan seperti ini jarang sekali saya dapatkan di Ibu Kota yang serba sibuk dan serius, kopipun telah tersaji dimeja dan Mbah Toha duduk tepat berhadapan dengan saya sembari menanyakan kabar saya hari ini di perkuliahaan, muncullah secara otomatis rasa ingin berlama-lama menghabiskan waktu meminum kopi sembari berbincang-bincang dengan Mbah Toha menghabiskan malam yang ternyata selalu bangun ketika kebanyakan orang tertidur.
Mbah Toha yang sudah berusia diatas 60 tahun ini mulai bercerita tentang kehidupannya dimulai sejak beliau masih kecil, dengan ciri khas berbahasa jawa yang santun dengan tutur kata yang lembut, Mbah Toha perlahan mengungkapkan rasa bangganya atas jerih payahnya selama ini. Puterinya yang pertama kini telah menikah dan mendapatkan suami yang bekerja sebagai Pegawai Negeri Sipil di Ponorogo sana, anaknya yang kedua sudah kelas dua Madrasah Aliyah dan baru kemarin menyabet juara I lomba cerdas cermat tingkat SMA di Ponorogo, terakhir anaknya yang paling kecil sudah menginjak kelas satu Madrasah Tsanawiyah dan sudah menguasai ilmu nahwu shorof serta sudah tiga khatam Al-Qur’an, dan sibungsu ini kata Mbah Toha tadi siang menelponnya dan menyampaikan keinginannya jika nanti saat Aliyah dia ingin bersekolah di Jakarta namun sekaligus dengan mondok di pesantren juga, Mbah Toha merasa terenyuh sekaligus bahagia menceritakan kisah tentang anak-anaknya yang dia besarkan dengan jerih payahnya dalam mengais rejeki dengan berjualan kopi di Ibu Kota Jakarta. Meski Mbah Toha banyak bercerita tentang kehidupannya, namun sering beliau timpali dengan memberi pesan serta wejangan ala orang jawa jaman dahulu “Tole, dadi uwong sing sabar lan ati-ati. Ojo lali sembahyang lan mangan kanggo urip, ojo urip kanggo mangan yo le” adalah di antara kata-kata dan pesan yang keluar dari bibirnya yang selalu dikatakan berulang-ulang kali setiap bertemu dengan saya.
Meskipun apa yang diceritakan oleh Mbah Toha bagi sebagian besar orang bisa dibilang cerita yang sangat biasa-biasa saja, namun saya menangkap kesan lain dari cerita Mbah Toha tersebut, beliau dengan bangga dan bahagianya menjalani kehidupan dengan kondisi seperti sekarang ini dengan mensyukuri nikmat yang diberikan oleh Tuhan padanya, walaupun dengan kekuatan fisiknya yang sudah tua ini semakin hari semakin melemah, tetapi beliau masih bertahan dan berjuang untuk mencari rejeki dalam menghidupi keluarga dan anak-anaknya di Ponorogo sana, bagi beliau hidup adalah titipan dan rasa syukur yang mendalam, tidak sedikitpun beliau terlihat mengeluh atau menyalahkan Tuhan akan keadaan hidupnya, sebaliknya beliau menjadi semakin bangga dan meningkatan ibadahnya kepada Allah SWT serta terus bersykur dengan rasa syukur yang sesungguhnya kepada Tuhan Sang Pemberi Kehiudpan.
Itulah bagian kecil dari kisah orang kecil di Ibu Kota yang besar dari mereka yang besar, sedangkan kita yang sedang belum dapat mengetahui arah jalan kehidupan menuntun kita menuju ke yang kecil atau yang besar, namun ditarik dari cerita diatas, apapun nanti yang kita dapatkan dalam hidup ini, wajib dengan bangga kita syukuri dan jalani dengan senyum mengembang tanda terima dari pemberian Yang Maha Kuasa.
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
KAMI SEKELUARGA MENGUCAPKAN BANYAK TERIMA KASIH ATAS BANTUANNYA MBAH , NOMOR YANG MBAH BERIKAN/ 4D SGP& HK SAYA DAPAT (350) JUTA ALHAMDULILLAH TEMBUS, SELURUH HUTANG2 SAYA SUDAH SAYA LUNAS DAN KAMI BISAH USAHA LAGI. JIKA ANDA INGIN SEPERTI SAYA HUB MBAH_PURO _085_342_734_904_ terima kasih.الالله صلى الله عليه وسلموعليكوتهله صلى الل
BalasHapusKAMI SEKELUARGA MENGUCAPKAN BANYAK TERIMA KASIH ATAS BANTUANNYA MBAH , NOMOR YANG MBAH BERIKAN/ 4D SGP& HK SAYA DAPAT (350) JUTA ALHAMDULILLAH TEMBUS, SELURUH HUTANG2 SAYA SUDAH SAYA LUNAS DAN KAMI BISAH USAHA LAGI. JIKA ANDA INGIN SEPERTI SAYA HUB MBAH_PURO _085_342_734_904_ terima kasih.الالله صلى الله عليه وسلموعليكوتهله صلى الل
KAMI SEKELUARGA MENGUCAPKAN BANYAK TERIMA KASIH ATAS BANTUANNYA MBAH , NOMOR YANG MBAH BERIKAN/ 4D SGP& HK SAYA DAPAT (350) JUTA ALHAMDULILLAH TEMBUS, SELURUH HUTANG2 SAYA SUDAH SAYA LUNAS DAN KAMI BISAH USAHA LAGI. JIKA ANDA INGIN SEPERTI SAYA HUB MBAH_PURO _085_342_734_904_ terima kasih.الالله صلى الله عليه وسلموعليكوتهله صلى الل
KAMI SEKELUARGA MENGUCAPKAN BANYAK TERIMA KASIH ATAS BANTUANNYA MBAH , NOMOR YANG MBAH BERIKAN/ 4D SGP& HK SAYA DAPAT (350) JUTA ALHAMDULILLAH TEMBUS, SELURUH HUTANG2 SAYA SUDAH SAYA LUNAS DAN KAMI BISAH USAHA LAGI. JIKA ANDA INGIN SEPERTI SAYA HUB MBAH_PURO _085_342_734_904_ terima kasih.الالله صلى الله عليه وسلموعليكوتهله صلى الل
BalasHapus